Rabu, 19 Oktober 2011

intervensi halusinasi

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI

Nama Klien     :                                                                                                                                  
RM. NO          :                                                                                                                                  
tgl
No Dx
Dx Keperawatan
Perencanaan
Tujuan
Kriteria Evaluasi
Intervensi
11/6/11
08.30
1
Gangguan persepsi sensori : halusinasi (lihat/dengar/peng hidu/raba/kecap)
TUM : Klien dapat mengontrol halusinasi yang dialaminya
Tuk 1 :
Klien dapat membina hubungan saling percaya

















TUK 2:
Klien dapat mengenal halusinanya.


1.      Setelah 1 X interaksi klien menunjukkan tanda-tanda percaya kepada perawat :
·         Ekspresi wajah bersahabat
·         Menunjukkan rasa senang.
·         Ada kontak mata.
·         Mau berjabat tangan.
·         Mau menyebutkan nama.
·         Mau menjawab salam.
·         Mau duduk berdampingan dengan perawat.
·         Bersedia mengungkapkan masalah yang dihadapi.

2.      Setelah 1 x interaksi klien menyebutkan :
·         Isi
·         Waktu
·         Frekuensi
·         Situasi dan kondisi yang menimbulkan halusinasi


1.      Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik :
·         Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
·         Perkenalkan nama, nama panggilan dan tujuan perawat berkenalan.
·         Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang disukai klien.
·         Buat kontrak yang jelas.
·         Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji setiap kali interaksi.
·         Tunjukkan sikap empati dan menerima apa adanya.
·         Beri perhatian kepada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien.
·         Tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi klien.
·         Dengarkan dengan penuh perhatian ekspresi perasaan klien.


            Adakan kontak sering dan singkat bertahap
            Observasi tingkah laku klien terkait dengan halusinasinya (* dengar /lihat/penghidu/raba./kecap), jika menemukan klien yang sedang halusinasi :
·         Tanyakan apakah iklien mengalami sesuatu (halusinasi dengar/ lihat/ penghidu/ raba. Kecap)
·         Jika klien menjawab ya, tanyakan apakah yang sednag dialaminya.
·         Katakan bahwa perawat percaya klien mengalami hal tersebut, namun perawat sendiri tidak mengalmainya (dengan nada bersahabat tanpa menuduh atau menghakimi).
·         Katakan bahwa ada klien lain yang mengalami hal yang sama.
·         Katakan bahwa perawat akan membantu klien.
Jika klien tidak sedang berhalusinasi klarifikasi tentang adanya pengalaman halusinasi. Diskusikan dengan klien :
·         Isi, waktu dan frekuensi terjadinya halusinasi (pagi, siang, sore, malam atau sering dan kanga-kadang)
·         Situasi dan kondisi yang menimbulkan atau tidak menimbulkan halusinasi.




2.      Setelah 1x interaksi klien menyatakan perasaan dan responnya saat mengalami halusinasi :
·         Marah
·         Takut
·         Sedih
·         Senang
·         Cemas
·         Jengkel
2.3.          Diskusikan dengan klien apa yang dirasakan jika terjadi halusinasi dan beri kesempatan untuk mengungkap perasaannya.
2.4.          Diskusikan dengan klien apa yang dilakukan untuk mengatasi perasaan tersebut.
2.5.          Diskusikan tentang dampak yang akan dialaminya bila klien menikmati halusinasinya.



TUK 3 :
Klien dapat mengontrol halusinasinya
3.1.   Setelah 2 x interaksi klien menyebutkan tindakan yang biasanya dilakukan untuk mengendalikan halusinasinya.
3.2.   Setelah 2 x interaksi klien menyebuktn cara baru  mengontrol halusinasi
3.3.   Setelah 2 x interaksi klien dapat memilih dan memperagakan cara mengatasi halusinasi (dengar/ Lihat/ Penghidu/ Raba/ Kecap)











3.4.   Setelah 3 x pertemuan klien menyebutkan manfaat minum obat, kerugian tidak minum obat serta nama, warna, dosis, efek terapi dan efek samping obat.








3.5.   Setelah 3 x interaksi klien mendemonstrasikan cara mengontrol halusinasi.

3.1     Identifikasi bersama klien cara atau tindakan yang dilakukan jika terjadi halusinasi (tidur, marah, menyibukkan diri dll)
3.2     Diskusikan cara yang digunakan klien,
·      Jika cara yang digunakan adaptif beri pujian.
·      Jika cara yang digunakan maladaptif diskusikan kerugian cara tersebut.
3.3     Diskusikan cara baru untuk memutus mengontrol timbulnya halusinasi :
·         Katakan pad adiri sendiri bahwa ini tidak nyata (saya tidak mau dengar/ lihat/ penghidu/ raba/ kecap pada saat halusinasi terjadi)
·         Menemui orang lain (perawat/teman / anggota keluarga) untuk menceritakan tentang halusinasinya.
·         Membuat dan melaksanakan jadwal kegiatan sehari-hari yang elah disusun.
·         Meminta keluarga/ taman/ perawat menyapa jika sedang berhalusinasi.
3.4.1Diskusikan dengan klien tentang manfaat dan kerugian tidak minum obat, nama, warna, dosis, cara, efek terapi dan efek samping penggunaan obat.
3.4.2 Lakukan pemeriksaan tanda – tanda vital klien
3.4.3 Pantau klien saat penggunaan obat
3.4.4  Beri pujian  jika klien menggunakan obat dengan benar
3.4.5 Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dengan dokter
3.4.6 Anjurkan klien untuk konsultasi kepada dokter/perawat jika terjadi hal-hal yang tidak diiginkan.


3.5.1 Bantu klien memilih cara yang sudah dianjurkan dan latih untuk mencobanya.
3.5.1 Beri kesempatan untuk melakukan cara yang dipilih dan dilatih
3.5.1 Pantau pelaksanaan yang telah dipilih dan dilatih, jika berhasil beri pujian



TUK 4 :
Klien dapat dukungan dari keluarga dalam mengontrol halusinasinya
4.1.   Setelah 1 x pertemuan keluarga, keluarga menyatakan setuju untuk mengikuti pertemuan dengan perawat.
4.2.   Setelah 1 x interaksi keluarga menyebutkan pengertian, tanda dan gejala, proses terjadinya halusinasi dan tindakan untuk mengendalikan halusinasi

4.1           Buat kontrak dengan keluarga untuk pertemuan (waktu , tempat dan topik)
4.2           Diskusikan dengan keluarga (pada saat pertemuan keluarga/ kunjungan rumah)
·         Pengertian halusinasi
·         Tanda dan gejala halusinasi
·         Proses terjadinya halusinasi
·         Cara yang dapat dilakukan klien dan keluarga untuk memutus halusinasi
·         Obat –obatan halusinasi
·         Cara merawat anggota keluarga yang halusinasi di umah (beri kegiatan, jangan biarkan sendiri, makan bersama, berpergian bersama, memantau aobat-obatan dan cara pemberiannya untuk mengatasi halusinasi)
·         Beri informasi waktu kontrol ke rumah sakit dan bagaimana cara mencari bantuan jika halusinasi tidak dapat diatasi di rumah.





5.1. Setelah 1 x pertemuan klien mengikuti terapi aktifitas kelompok stimulasi persepsi atau orientasi realitas.
5.1 Anjurkan klien mengikuti TAK stimulasi persepsi sesi 1: menonton TV
5.2 Anjurkan klien mengikuti Tak simulasi persepsi Sesi 2: membaca majalah, koran
5.3 Anjurkan klien mengikuti Tak stimulasi persepsi sesi 3: Gambar


Keterangan :
·         Halusinasi dengar : bicara dan tertawa tanpa stimulus, memandang kekanan/kekiri/ kedepan seolah-olah ada teman bicara
·         Halusinasi lihat : menyatakan melihat sesuatu, terlihat ketakutan
·         Halusinasi penghidu : menyatakan mencium sesuatu, terlihat mengendus
·         Halusinasi raba : menyatakan merasa sesuatu berjalan di kulitnya, menggosok=-gosok tangan/kaki/wajah dll
·         Halusinasi kecap : menyatakan terasa sesuatu di lidahnya, sering mengulum lidah



0 komentar:

Posting Komentar

intervensi halusinasi

| |

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI

Nama Klien     :                                                                                                                                  
RM. NO          :                                                                                                                                  
tgl
No Dx
Dx Keperawatan
Perencanaan
Tujuan
Kriteria Evaluasi
Intervensi
11/6/11
08.30
1
Gangguan persepsi sensori : halusinasi (lihat/dengar/peng hidu/raba/kecap)
TUM : Klien dapat mengontrol halusinasi yang dialaminya
Tuk 1 :
Klien dapat membina hubungan saling percaya

















TUK 2:
Klien dapat mengenal halusinanya.


1.      Setelah 1 X interaksi klien menunjukkan tanda-tanda percaya kepada perawat :
·         Ekspresi wajah bersahabat
·         Menunjukkan rasa senang.
·         Ada kontak mata.
·         Mau berjabat tangan.
·         Mau menyebutkan nama.
·         Mau menjawab salam.
·         Mau duduk berdampingan dengan perawat.
·         Bersedia mengungkapkan masalah yang dihadapi.

2.      Setelah 1 x interaksi klien menyebutkan :
·         Isi
·         Waktu
·         Frekuensi
·         Situasi dan kondisi yang menimbulkan halusinasi


1.      Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik :
·         Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
·         Perkenalkan nama, nama panggilan dan tujuan perawat berkenalan.
·         Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang disukai klien.
·         Buat kontrak yang jelas.
·         Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji setiap kali interaksi.
·         Tunjukkan sikap empati dan menerima apa adanya.
·         Beri perhatian kepada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien.
·         Tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi klien.
·         Dengarkan dengan penuh perhatian ekspresi perasaan klien.


            Adakan kontak sering dan singkat bertahap
            Observasi tingkah laku klien terkait dengan halusinasinya (* dengar /lihat/penghidu/raba./kecap), jika menemukan klien yang sedang halusinasi :
·         Tanyakan apakah iklien mengalami sesuatu (halusinasi dengar/ lihat/ penghidu/ raba. Kecap)
·         Jika klien menjawab ya, tanyakan apakah yang sednag dialaminya.
·         Katakan bahwa perawat percaya klien mengalami hal tersebut, namun perawat sendiri tidak mengalmainya (dengan nada bersahabat tanpa menuduh atau menghakimi).
·         Katakan bahwa ada klien lain yang mengalami hal yang sama.
·         Katakan bahwa perawat akan membantu klien.
Jika klien tidak sedang berhalusinasi klarifikasi tentang adanya pengalaman halusinasi. Diskusikan dengan klien :
·         Isi, waktu dan frekuensi terjadinya halusinasi (pagi, siang, sore, malam atau sering dan kanga-kadang)
·         Situasi dan kondisi yang menimbulkan atau tidak menimbulkan halusinasi.




2.      Setelah 1x interaksi klien menyatakan perasaan dan responnya saat mengalami halusinasi :
·         Marah
·         Takut
·         Sedih
·         Senang
·         Cemas
·         Jengkel
2.3.          Diskusikan dengan klien apa yang dirasakan jika terjadi halusinasi dan beri kesempatan untuk mengungkap perasaannya.
2.4.          Diskusikan dengan klien apa yang dilakukan untuk mengatasi perasaan tersebut.
2.5.          Diskusikan tentang dampak yang akan dialaminya bila klien menikmati halusinasinya.



TUK 3 :
Klien dapat mengontrol halusinasinya
3.1.   Setelah 2 x interaksi klien menyebutkan tindakan yang biasanya dilakukan untuk mengendalikan halusinasinya.
3.2.   Setelah 2 x interaksi klien menyebuktn cara baru  mengontrol halusinasi
3.3.   Setelah 2 x interaksi klien dapat memilih dan memperagakan cara mengatasi halusinasi (dengar/ Lihat/ Penghidu/ Raba/ Kecap)











3.4.   Setelah 3 x pertemuan klien menyebutkan manfaat minum obat, kerugian tidak minum obat serta nama, warna, dosis, efek terapi dan efek samping obat.








3.5.   Setelah 3 x interaksi klien mendemonstrasikan cara mengontrol halusinasi.

3.1     Identifikasi bersama klien cara atau tindakan yang dilakukan jika terjadi halusinasi (tidur, marah, menyibukkan diri dll)
3.2     Diskusikan cara yang digunakan klien,
·      Jika cara yang digunakan adaptif beri pujian.
·      Jika cara yang digunakan maladaptif diskusikan kerugian cara tersebut.
3.3     Diskusikan cara baru untuk memutus mengontrol timbulnya halusinasi :
·         Katakan pad adiri sendiri bahwa ini tidak nyata (saya tidak mau dengar/ lihat/ penghidu/ raba/ kecap pada saat halusinasi terjadi)
·         Menemui orang lain (perawat/teman / anggota keluarga) untuk menceritakan tentang halusinasinya.
·         Membuat dan melaksanakan jadwal kegiatan sehari-hari yang elah disusun.
·         Meminta keluarga/ taman/ perawat menyapa jika sedang berhalusinasi.
3.4.1Diskusikan dengan klien tentang manfaat dan kerugian tidak minum obat, nama, warna, dosis, cara, efek terapi dan efek samping penggunaan obat.
3.4.2 Lakukan pemeriksaan tanda – tanda vital klien
3.4.3 Pantau klien saat penggunaan obat
3.4.4  Beri pujian  jika klien menggunakan obat dengan benar
3.4.5 Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dengan dokter
3.4.6 Anjurkan klien untuk konsultasi kepada dokter/perawat jika terjadi hal-hal yang tidak diiginkan.


3.5.1 Bantu klien memilih cara yang sudah dianjurkan dan latih untuk mencobanya.
3.5.1 Beri kesempatan untuk melakukan cara yang dipilih dan dilatih
3.5.1 Pantau pelaksanaan yang telah dipilih dan dilatih, jika berhasil beri pujian



TUK 4 :
Klien dapat dukungan dari keluarga dalam mengontrol halusinasinya
4.1.   Setelah 1 x pertemuan keluarga, keluarga menyatakan setuju untuk mengikuti pertemuan dengan perawat.
4.2.   Setelah 1 x interaksi keluarga menyebutkan pengertian, tanda dan gejala, proses terjadinya halusinasi dan tindakan untuk mengendalikan halusinasi

4.1           Buat kontrak dengan keluarga untuk pertemuan (waktu , tempat dan topik)
4.2           Diskusikan dengan keluarga (pada saat pertemuan keluarga/ kunjungan rumah)
·         Pengertian halusinasi
·         Tanda dan gejala halusinasi
·         Proses terjadinya halusinasi
·         Cara yang dapat dilakukan klien dan keluarga untuk memutus halusinasi
·         Obat –obatan halusinasi
·         Cara merawat anggota keluarga yang halusinasi di umah (beri kegiatan, jangan biarkan sendiri, makan bersama, berpergian bersama, memantau aobat-obatan dan cara pemberiannya untuk mengatasi halusinasi)
·         Beri informasi waktu kontrol ke rumah sakit dan bagaimana cara mencari bantuan jika halusinasi tidak dapat diatasi di rumah.





5.1. Setelah 1 x pertemuan klien mengikuti terapi aktifitas kelompok stimulasi persepsi atau orientasi realitas.
5.1 Anjurkan klien mengikuti TAK stimulasi persepsi sesi 1: menonton TV
5.2 Anjurkan klien mengikuti Tak simulasi persepsi Sesi 2: membaca majalah, koran
5.3 Anjurkan klien mengikuti Tak stimulasi persepsi sesi 3: Gambar


Keterangan :
·         Halusinasi dengar : bicara dan tertawa tanpa stimulus, memandang kekanan/kekiri/ kedepan seolah-olah ada teman bicara
·         Halusinasi lihat : menyatakan melihat sesuatu, terlihat ketakutan
·         Halusinasi penghidu : menyatakan mencium sesuatu, terlihat mengendus
·         Halusinasi raba : menyatakan merasa sesuatu berjalan di kulitnya, menggosok=-gosok tangan/kaki/wajah dll
·         Halusinasi kecap : menyatakan terasa sesuatu di lidahnya, sering mengulum lidah



0 komentar:

Posting Komentar

terimakasih...!!!

terimakasih sudah mengunjungi blog saya...!!!!!